POSTPARTUM
BLUES
Oleh : Siti Mahmudah
Postpartum
blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya
hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua
minggu sejak kelahiran bayi. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam
menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau
bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi
psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi
sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan-gangguan psikologis, salah satunya yang disebut Postpartum Blues.
Postpartum
blues dikategorikan sebagai sindroma
gangguan mental yang ringan oleh sebab itu sering tidak dipedulikan sehingga
tidak terdiagnosis dan tidak ditatalaksanai sebagaimana seharusnya, akhirnya
dapat menjadi masalah yang menyulitkan, tidak menyenangkan dan dapat membuat
perasaan perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya, dan bahkan
kadang-kadang gangguan ini dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat
yaitu depresi dan psikosis pasca-salin, yang mempunyai dampak lebih buruk,
terutama dalam masalah hubungan perkawinan dengan suami dan perkembangan anaknya.
Postpartum
blues dapat terjadi sejak hari pertama pascapersalinan atau pada
saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan
berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan.
Postpartum blues merupakan gangguan suasana hati pascapersalinan yang bisa
berdampak pada perkembangan anak karena stres dan sikap ibu yang tidak tulus
terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah menangis,
cenderung rewel, pencemas, pemurungdan mudah sakit. Keadaan ini sering disebut
puerperium atau trimester keempat kehamilan yang bila tidak segera diatasi bisa
berlanjut pada depresi pascapartum yang biasanya terjadi pada bulan pertama
setelah persalinan. Saat ini postpartum blues yang sering juga disebut maternity
blues atau baby blues diketahui sebagai suatu sindrom gangguan afek ringan yang
sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan.
Gejala – gejala postpartum blues tampak dari perubahan sikap seorang ibu yang baru
melahirkan, antara lain mudah tersinggung (iritabilitas), menangis dengan
tiba-tiba, cemas yang berlebihan, mood yang labil, clouding of consciousness,
gangguan selera makan, merasa tidak bahagia, tidak mau bicara, mengalami
gangguan tidur, tidak bergairah khususnya terhadap hal-hal yang semula sangat
diminatinya,sulit,berkonsentrasi dan membuatkeputusan
Post partum
blues dapat dicegah dengan cara Anjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan
pada suami atau keluarga untuk selalu memperhatikan si ibu, Menu makanan yang
seimbang, Olah raga secara teratur, Mintalah bantuan pada keluarga atau suami
untuk merawat ibu dan bayinya, Rencanakan acara keluar bersama bayi berdua dengan
suami, Rekreasi.
Menurut para ahli, stres dalam keluarga
dan kepribadian si ibu, memengaruhi terjadinya postpartum blues. Stres di
keluarga bisa akibat faktor ekonomi yang buruk atau kurangnya dukungan kepada
sang ibu.Hampir semua wanita, setelah melahirkan akan mengalami stres yang tak
menentu, seperti sedih dan takut. Perasaan emosional inilah yang memengaruhi
kepekaan seorang ibu pasca melahirkan.