Seputar
Abses Payudara
Oleh : Sri Wahyuningsih
Abses
payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat peradangan payudara kronik.
Peradangan payudara atau yang disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri, perembesan sekresi melalui fisura di puting, dan dermatitis yang
mengenai puting. Bakteri yang sering menyebabkan terjadinya mastitis ini adalah
Stafilokokus aureus atau streptokok. Mastitis sering terjadi pada pascapartum
selama awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan
payudara melalui fisura pada puting. Gejala dan tanda yang sering ditimbulkan
oleh abses payudara adalah tanda-tanda inflamasi pada payudara (merah, panas
jika disentuh, membengkak, dan nyeri tekan), keluar nanah/pus dari puting,
teraba massa, gejala sistemik berupa demam tinggi, menggigil, malaise, dan
timbul limfadenopati pectoralis, axiller, parasternalis, dan subclavia. Adapun
patogenesis dari abses payudara adalah: luka/lesi pada ®
organisme masuk (organisme ini biasanya dari mulut bayi) ®puting ® produksi susu normal ®
terjadi penyumbatan duktus ®peradangan terbetuk abses. Penanganan yang dapat®pengeluaran
susu terhambat dilakukan untuk mastitis
adalah pemanasan lokal, antipiretik dan analgesik ringan, pengosongan payudara
berkala dengan terus memberikan ASI atau memompa, dan terapi antibiotika oral.
Namun jika sudah terjadi abses, perlu diberikan antibiotik intravena, aspirasi,
atau insisi dan jika perlu drainase. Setiap cairan aspirasi perlu dilakukan
pemeriksaan histologik untuk menyingkirkan keganasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar