BENDUNGAN ASI
Oleh : Ryan Septiani
Pengertian
Pembendungan ASI menurut Pritchar
(1999) adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus lakteferi atau
oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan
pada puting susu (Buku Obstetri Williams).
Bendungan ASI adalah pembendungan
air susu karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak
dikosongkan dengan sempurna atau kelainan pada putting susu (Mochtar, 1998).
Etiologi
Bendungan air susu dapat terjadi
pada hari ke dua atau ke tiga ketika payudara telah memproduksi air susu.
Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi
tidak cukup sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan, hubungan
dengan bayi (bonding) kurang baik dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu
menyusui. (Sarwono, 2009)
Pada bendungan ASI payudara yang
terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri. Payudara terlihat mengkilap
dan puting susu teregang menjadi rata. ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi
sulit menghisap ASI sampai bengkak berkurang.
Patofisiologi
Sesudah bayi lahir dan plasenta
keluar, kadar estrogen dan progesteron turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor
dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya pituitary lactogenic hormon
(prolaktin) waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh estrogen tidak dikeluarkan
lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis. Hormon ini menyebabkan
alveolus-alveolus kelenjar mammae terisi dengan air susu, tetapi untuk
mengeluarkannya dibutuhkan reflex yang menyebabkan kontraksi sel-sel
mio-epitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar
tersebut. Refleksi ini timbul jika bayi menyusu. Pada permulaan nifas apabila
bayi belum menyusu dengan baik, atau kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak
dikosongkan dengan sempurna, terjadi pembendungan air susu (Wiknjosastro,
2005).
Penanganan
Penanganan sebaiknya dimulai
selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan. Bila
terjadi juga, maka berikan terapi simptomatis untuk sakitnya (analgetika),
kosongkan payudara, sebelum menyusui pengurutan dulu atau dipompa, sehingga
sumbatan hilang. Kalau perlu berikan stilbestrol 1 mg atau lynoral tablet 3
kali sehari selama 2-3 hari untuk sementara waktu mengurangi pembendungan dan
memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan.
Terapi dan pengobatan
Menurut Prawirohardjo (2005) adalah:
1. Anjurkan
ibu untuk tetap menyusui bayinya
2. Anjurkan
ibu untuk melakukan post natal breast care
3. Lakukan
pengompresan dengan air hangat sebelum menyusui dan kompres dingin sesudah
menyusui untuk mengurangi rasa nyeri
4. Gunakan
BH yang menopang
5. Berikan
parasetamol 500 mg untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar