Kamis, 29 November 2012

BUAH MERAH

Apa itu "BUAH MERAH" ???

OLEH : SITI MAHMUDAH 
penelitian tentang khasiat buah merah pertama kali dilakukan oleh Dosen Universitas Cendrawasih yaitu Drs. I Made Budi M.S, Sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa dikawasan pegunungan Jayawijaya yang mengkonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit. Selain itu pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina lebih tinggi, pada hal kehidupan sehari-hari secara asli tradisional yang serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta cuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan Jayawijaya. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang terkena penyakit degeneratif seperti : hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.

Kandungan yang paling menonjol dari buah merah adalah antioksidan. Beberapa antioksidan yang sangat penting antara lain betakaroten, tokoferol, dan juga kalsium. Bahkan, kandungan kalsium dalam buah merah merupakan yang tertinggi di dunia. Kalsium sangat penting dalam metabolisme tubuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan. Kalsium berfungsi sebagai kofaktor dalam mempercepat dan memperbaiki proses metabolisme tubuh.

FOBIA ASI



KENALI “HAUS PALSU PADA BAYI “
oleh : Siti Mahmudah

Kekawatiran ASI kurang atau Fobia ASI kurang adalah perasaan yang tidak benar pada ibu yang menganggap bahwa produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Keadaan ini terjadi karena adanya gejala gejala tertentu pada bayi yang masih dianggap haus padahal bayi sudah minum banyak. Gejala ini cukup menyesatkan dan dianggap bahwa bayi masih kurang minum sehingga pemberian susu formula ditambahkan. Pada akhirnya hal inilah yang seringkali menggagalkan program ASI eksklusif.
Beberapa gejala pada bayi yang timbul bukan karena rasa haus dan lapar dapat disebut gejala palsu. Gejala ini seringkali timbul karena ada yang dirasakan tidak nyaman pada tubuh bayi. Gejala yang timbul biasanya tampak bayi bila minum susu terburu-buru, tidak sabar, seringkali minta minum (kurang dari 11/2 jam) atau sering ngempeng.
Keadaan ”Gejala Haus Palsu” ini seringkali mengakibatkan kegagalan program ASI eksklusif. Ibu sering merasa letih dan kurang tidur karena tampak bayi sering minta minum dan hanya terus ”ngempeng” (tidak menyedot) puting susu. Akhirnya karena kondisi tersebut keputusan pemberian susu formula dilakukan.
Ketidaknyamanan pada bayi ini seringkali terjadi karena rasa sakit atau gangguan pada saluran cerna bayi. Keadaan ini sering terjadi karena imaturitas saluran cerna pada bayi masih belum sempurna. Biasanya dengan pertambahan usia terutama di atas usia 3 bulan gangguan ini akan membaik. Gangguan tersebut sering terjadi pada penderita dengan bakat alergi.
Selain ”Gejala Haus Palsu” juga didapatkan ”Tanda Haus Palsu’. ”Tanda Haus Palsu’, adalah gerakan dan tanda pada bayi yang sebenarnya tidak berhubungan dengan rasa haus pada bayi tetapi dianggap bayi kurang minum. Tanda tersebut diantaranya adalah ”Reflek sucking” (bila disentuh pipi mulut mengikuti tangan seperti ingin dihisap) yang berlebihan, lidah sering menjulur-julur, memasukkan tangan ke mulut, timbul gerakan mengecap pada mulut bayi dan sebagainya. Tanda tersebut bukan merupakan rasa haus, dapat dilihat setelah minum banyak tanda tersebut masih sering dilakukan oleh bayi.
Pada keadaan ”Gejala Haus Palsu” dan ”Tanda Haus Palsu” biasanya bayi mengalami ”overfeeding”. ”Overfeeding” adalah bayi mendapatkan jumlah ASI melebihi kebutuhan normal nutrisi pada bayi, sehingga berat badan bayi tampak meningkat pesat. Biasanya berat badan bayi bertambah melebihi 750 gram dalam 2 minggu.

Minggu, 25 November 2012

hpp sekunder


Perdarahan Sekunder
Oleh : Ryan Septiani

Hemorargi post partum sekunder adalah mencakup semua kejadian PPH yang terjadi antara 24 jam setelah kelahiran bayi dan 6 minggu masa post partum.

Penatalaksanaan
1.      Pijat uterus agar berkontraksi dan keluarkan bekuan darah.
2.      Kaji kondisi pasien (denyut jantung, tekanan darah, warna kulit,  kesadaran, kontraksi uterus) dan perkirakan banyaknya darah yang sudah keluar. Jika pasien dalam kondisi syok, pastikan jalan nafas dalam kondisi terbuka, palingkan wajah hilang.
3.      Berikan oksitosin (oksitosin untuk 10 iu IV dan ergometrin 0,5 IV. Berikan melalui IM apabila tidak bisa melalui IV).
4.      Siapkan donor untuk tranfusi, ambil darah untuk cross cek, berikan NaCl 11/15 menit apabila pasien mengalami syok), pada kasus syok yang parah gunakan plasma ekspander.
5.      Kandung kemih selalu dalam kondisi kosong.
6.      Awasi agar uterus tetap berkontraksi dengan baik. Tambahkan 40 iu oksitosin dalam 1 liter cairan infus dengan tetesan 40 tetes/menit. Usahakan tetap menyusui bayinya.
7.      Jika perdarahan persisten dan uterus tetap relaks, lakukan kompresi bimanual.
8.      Jika perdarahan persisten dan uterus tetap berkontraksi dengan baik, pastikan laserasi jalan lahir.
9.      Jika ada indikasi mungkin terjadi infeksi maka berikan antibiotik.
10.  Lakukan pencatatan yang akurat.

Sabtu, 24 November 2012

nifas patologi


Perdarahan Pervaginam
Oleh    : Noviyana Isnaeni

Perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan pasca persalinan, terdapat beberapa masalah mengenai definisi ini :
a)      Perkiraan kehilangan darah biasannya tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang-kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur dengan cairan amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon, handuk dan kain di dalam ember dan lantai.
b)      Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada anemia. Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami akibat fatal dari kehilangan darah.
c)      Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.

Penilaian resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada semua wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin harus dipantau dengan ketat untuk mendiagnosis perdarahan fase persalinan.

Jumat, 23 November 2012

Mengenal Troboflebitis pada masa nifas dan penanganannya???




Oleh : Sri Wahyuningsih
 

Tromboflebitis adalah invasi/perluasan mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya. Tromboflebitis didahului dengan trombosis, dapat terjadi pada kehamilan tetapi lebih sering ditemukan pada masa nifas.
Penyebab dari tromboflebitis antara lain perubahan susunan darah, perubahan laju peredaran darah dan perlukaan lapisan intema pembuluh darah. Pada masa hamil dan khususnya persalinan saat terlepasnya plasenta kadar fibrinogen yang memegang peranan penting dalam pembekuan darah meningkat sehingga memudahkan timbulnya pembekuan.
Faktor predisposisi antara lain , riwayat bedah kebidanan, usia lanjut, multi paritas, varices dan infeksi nifas. Trombosis bisa terdapat pada vena-vena kaki juga pada vena-vena panggul. Trombosis pada vena-vena yang dekat pada permukaan biasanya disertai peradangan, sehingga merupakan tromboflebitis. Adanya septikhema, dapat dibuktikan dengan jalan pembiakan kuman-kuman dari darah.
Klasifikasi troboflebitis antara lain:
1.    Pelvio tromboflebitis
Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipogastika. Vena yang paling sering terkena adalah vena ovarika dextra perluasan infeksi dari vena ovarika sinistra ke vena renalis, sedangkan perluasan infeksi dari vena ovarika dextra adalah ke vena cava inferior.
Gejala
·         Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau perut bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas
·         Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut :
ü  Menggigil berulang kali, menggigil terjadi sangat berat (30-40 menit) dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
ü  Suhu badan naik turun secara tajam (36C-40C)
ü  Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan
ü  Cenderung terbentuk pus yang menjalar kemana-mana terutama ke paru-paru
ü  Gambaran darah
*      Terdapat leukositosis
*      Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat tepat sebelum mulai menggigil, kultur darah sangat sukar dibuat karena bakterinya adalah anaerob.
*      Pada pemeriksaan dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena adalah vena ovarika
Komplikasi
·         Komplikais pada paru-paru infark, abses, pneumonia
·         Komplikasi pada ginjal sinistra, yaitu nyeri mendadak yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria
·         Komplikasi pada mata, persendian dan jaringan subkutan.
Penanganan
·         Rawat inap, penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya dan mencegah terjadinya emboli pulmonal.
·         Therapi medik, pemberian antibiotika  atau pemberian heparin jika terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonal
·         Therapi operati , peningkatan vena cava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru meskipun sedang dilakukan heparisasi
2.    Tromboflebitis femoralis (Flegmasia alba dolens)
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai misalnya pada vena femoralis, vena poplitea dan vena safena.
Edema pada salah satu tungkai kebanyakan disebabkan oleh suatu trombosis yaitu suatu pembekuan darah balik dengan kemungkinan timbulnya komplikasi emboli paru-paru yang biasanya mengakibatkan kematian
Penilaian klinik:
·         Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris 7-10 hari kemudian suhu mendadak baik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.
·         Pada salah satu kaki yang terkena, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
*      Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki yang lain
*      Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas
*      Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
*      Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, dan nyeri
*      Edema kadang-kadang terjadi selalu atau setelah nyeri, pada umumnya terdapat pada paha bagian atas tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian meluas dari bawah keatas
*      Nyeri pada betis
*      Pada trombosis vena femoralis, vena dapat teraba didaerah lipat paha
*      Oedema pada tungkai dapat dibuktikan dengan mengukur lingkaran dari betis dan dibandingkan dengan tungkai sebelah lain yang normal.

Penanganan
·         Perawatan
*      Kaki ditinggikan untuk mengurangi oedema lakukan kompres pada kaki
*      Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastik atau memakai kaos kaki yang panjang elastik selama mungkin
*      Jangan menyusui bayinya, mengingat kondisi ibu yang sangat jelek
*      Terapi pemberian antibiotik dan anti analgesik