Perdarahan Pervaginam
Oleh : Noviyana Isnaeni
Perdarahan pervaginam yang melebihi
500ml setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan pasca persalinan,
terdapat beberapa masalah mengenai definisi ini :
a) Perkiraan kehilangan darah biasannya tidak sebanyak yang sebenarnya,
kadang-kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur dengan
cairan amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon, handuk dan kain
di dalam ember dan lantai.
b) Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar
hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal akan dapat menyesuaikan diri
terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada anemia. Seorang ibu
yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami akibat fatal dari kehilangan
darah.
c) Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam dan
kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.
Penilaian resiko
pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya perdarahan pasca
persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada semua wanita
yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden perdarahan pasca
persalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin harus dipantau dengan
ketat untuk mendiagnosis perdarahan fase persalinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar