oleh : siti mahmudah
Mastitis merupakan suatu
keadaan infeksi dan peradangan pada mammae, terjadi terutama pada primipara.
Infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui
peredaran darah. Mammae yang terkena mastitis
biasanya tegang, kemerahan, bengkak, dan keras serta sakit. Mastitis yang umum terjadi ada dua
yaitu mastitis gravidarium dam mastitis
puerpuralis. Mastitis gravidarium terjadi pada ibu hamil dan mastitis
puerpuralis terjadi pada ibu nifas.
Pada ibu yang mengalami mastitis terdapat tanda-tanda yaitu ibu
merasa lesu, panas dingin dan kenaikan suhu, tidak ada nafsu makan. Sedangkan Berdasarkan
tempat terjadinya mastitis, mastitis
dibagi menjadi tiga yaitu Mastitis
yang menyebabkan abses di bawah areola mammae, Mastitis di tengah-tengah mammae, Mastitis pada jaringan di bawah torsal dari kelenjar-kelenjar yang
menyebabkan abses antara mammae dengan otot di bawahnya.
Dalam perkembangannya, mastistis dibagi menjadi 2 tingkatan,
yaitu tingkat awal peradangan dan tingkat abses. Pada peradangan taraf
permulaan, penderita hanya merasa nyeri pada tempat terjadinya mastitis. Dari tingkat radang ke abses
berlangsung cepat, karena oleh radang, duktulus-duktulus menjkadi edematus, air
susu terbendung dan air susu yang terbendung itu segera bercampur dengan nanah.
Penyebab mastitis disebabkan oleh karena
menyusui yang kurang sering/tidak lama. Hal ini bisa terjadi pada ibu yang
sibuk, bayi tidur pada malam hari, perubahan rutinitas dan ibu yang stress.
Pengalihan yang kurang baik pun dapat menjadi faktor penyebab mastitis, yang diakibatkab karena
menghisap tidak efektif, tekanan pada pakaian dan tekanan jari waktu menyusui.
Jaringan payudara yang rusak dapat mengakibatkan trauma pada payudara, sehingga
memungkinkan terjadinya mastitis. Mastitis merupakan infeksi yang
disebabkan karena bakteri (staphylococcus aureus), karena terjadinya
putting retak / fisura, dan atau lecet.
Pada payudara tegang/indurasi dan
kemerahan, berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari, sangga
payudara, berikan kompres dingin, perbanyak minum dan asupan nutrisi, berikan
paracetamol 500 mg per oral setiap 4 jam (bila perlu), dan susukan bayi dari
payudara yang tidak sakit sesering mungkin, ganti posisi menyusui. Lakukan
senam laktasi dengan cara menggerakkan lengan secara berputar sehingga sendi
bahu ikut bergerak kearah yang sama guna membantu memperlancar peredaran darah
dan limfe di payudara.
Pada payudara yang terdapat masa
padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan diperlukan konsultasi pada ahli,
karena membutuhkan anestesi dan insisi radial (Insisi dilakukan dari tengah
dekat pinggir areola, ke pinggir supaya tidak memotong saluran ASI, kantung pus
dipecahkan dengan tissue forceps atau jari tangan, pasang tampon dan drain,
tampon dan drain diangkat setelah 24 jam). Pemberian kloksasilin 500 mg setiap
6 jam selama 10 hari, sangga payudara, kompres dingin, berikan paracetamol 500
mg setiap 4 jam sekali (bila diperlukan), dan Beri motivasi ibu untuk tetap
memberikan ASI, istirahat cukup, dan follow up setelah pemberian pengobatan
selama 3 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar