Senin, 05 November 2012

endometriosis


ENDOMETRIOSIS
oleh : Saturnina Dolorosa Billi

Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis,wanita yang siklus menstruasinya 27 hari atau kurang, wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal, wanita yangwbiasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih,Wanita yang mengalami orgasme ketika menstruasi
Gejala
Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul, Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi), Kemandulan, Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual). Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar