Minggu, 04 November 2012

POST PARTUM PSIKOSA



Post Partum Psikosa
Oleh : Siti Mahmudah

Kasus depresi berat yang disebut Postpartum Psychosis ini merupakan keadaan yang paling parah sebagai lanjutan dari depesi post partum,yang merupakan gangguan jiwa berat yang ditandai dengan waham, halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality). Penderita akan bertingkah-laku aneh, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, dan membahayakan dirinya dan bayinya. Kondisi ini sangat berbahaya dan akan semakin buruk bila tidak segera dilakukan terapi. Gangguan jiwa yang serius, yang timbul akibat penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereaksi secara emosional, mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai kenyataan itu, sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat terggantung pada kecakapan ibu dalm menghadapi keadaan ini. Skriningnya pun akan lebih mudah karna gejala gejala yang muncul lebih jelas dan aneh. Sehingga dengan cepat dapat di ketahui. Diantaraya dengan memhami hal berikut:
Post Partum Psikosa merupakan depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa. Dan Gejala yang sering terjadi adalah delusi, halusinasi, gangguan saat tidur, obsesi mengenai bayi.
Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat.
Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian.
Saran kepada penderita adalah untuk Beristirahat cukup, Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, Bergabung dengan orang-orang yang baru, Bersikap fleksible, Berbagi cerita dengan orang terdekat, Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar